Orang
yang cerdas emosional itu dalam tingkat yang positif bisa menjadi
pemimpin yang baik, bisa menjadi Presiden yang baik, menjadi Menteri
yang baik, bisa menjadi Gubernur yang baik, bisa menjadi Bupati yang
baik, bisa menjadi Direktur yang baik dan sebagainya dan bisa kaya raya.
Namun sebaliknya dia bisa menjadi orang yang negatif dan merugikan
orang lain, artinya bisa memanipulasi orang, menipu orang bahkan
masyarakat.
Cerdas Spiritual Beda Dengan Sikap Religius
Kecerdasan spiritual lebih sering diartikan rajin salat, rajin beribadah, rajin ke masjid, rajin ke gereja, pokoknya yang menyangkut agama. Sampai saat ini kecerdasan spiritual masih banyak dipahami secara keliru. Kecerdasan spiritual itu artinhya kemampuan seseorang untuk memberi makna dalam kehidupan. Ada sebagian orang yang mengartikan kecerdasan spiritual itu sebagai kemampuan untuk tetap bahagia dalam situasi apapun tanpa tergantung kepada situasinya.
Kecerdasan
spiritual itu menurut penelitian-penelitian di bidang neurology, punya
tempat yang khusus di dalam otak. Ada bagian dari otak kita yang
memiliki kemampuan untuk mengalami pengalaman-pengalaman spiritual,
misalnya untuk memahami Tuhan, memahami sifat-sifat Tuhan. Maksudnya
adalah menyadari kehadiran Tuhan di sekitar kita dan untuk memberi makna
dalam kehidupan. Orang yang cerdas secara spiritual di antaranya bisa dilihat ciri-cirinya adalah bisa memberi makna dalam kehidupannya.
Kecerdasan
spiritual mampu memahami makna dan nilai tertinggi kehidupan. Mampu
mengetahui tujuan fundamental kehidupan. SQ menjawab pertanyaan : ‘siapa
saya’ ; ‘untuk apa saya dilahirkan’ ; ‘mau kemana saya’. SQ mampu mengatur diri dan mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
Ada
aliran baru di dalam psikologi yang mengetrapkan terapi yang baru
terhadap orang depresi. Dahulu orang depresi diobati dengan obat anti
depresi seperti prozak. Sekarang
orang depresi disuruh bekerja sosial dan banyak beramal dan banyak
menolong orang lain. Dengan menolong dan beramal, orang depresi bisa
menemukan bahwa hidupnya bermakna. Orang depresi diajarin kecerdasan
spiritual. Pelan-pelan orang mulai tahu bahwa orang yang cerdas
spiritual itu bukan orang yang paling rajin salatnya, yang sering umroh ,
yang rajin ke geraja dan pandai memberi kotbah. Orang cerdas
spiritualnya adalah orang yang senang membantu orang lain, mempunyai
kemampuan empati yang tinggi, juga terhadap penderitaan orang lain, dan
bisa memilih kebahagiaan dalam hidupnya.
Bahwa
ciri orang yang cerdas spiritual itu bisa dilihat diantaranya adalah
senang berbuat baik, senang menolong orang lain, telah menemukan tujuan
hidupnya, dia merasa memikul sebuah misi yang mulia, dia merasa
terhubung dengan sumber kekuatan di alam semesta, dia merasa dilihat
oleh Tuhan dan punya sense of humor yang baik.
Di
Amerika, pelatihan-pelatihan kecerdasan spiritual sudah mulai populer
dan ramai sekali. Orang Amerika merasa gersang hidupnya, walau harta
yang dikumpulkan berlimpah, mereka tidak bisa menemukan kebahagiaan yang
hakiki. Banyak orang Amerika mencari pelatihan kecerdasan spiritual
agar mendapatkan kebahagiaan di dalam hidup.
Contohnya
pada 27 Juni 2008, Gates mengundurkan diri dari sebagian besar
jabatannya di Microsoft, dan mengkonsentrasikan diri pada kerja
kedermawanan melalui yayasan filantropis yang didirikannya, Yayasan Bill
&Melinda Gates.
Menurut
Forbes, harta kekayaan Bill Gate ditahun 2010 adalah USD 53 milyar,
orang kaya peringkat no 2 didunia. Menurut Washington Post, 90% dari
hartanya disumbangkan untuk mendanai kegiatan sosialnya. Luar biasa.
(USD 53 milyar = Rp 477 trilliun)
By: Gufron
Tidak ada komentar:
Posting Komentar